Sabtu, 09 Mei 2015

We Called It Love | Hyukstal & JongYeon Love Story




We Called It Love




Cast : JungYeon & Hyukstal Couple
Lee Jonghyun
Kang Minhyuk       
Jung Soojung
Gong Seungyeon


Synopsis



Apakah kau percaya pada hal mistis? Apakah kau percaya keberadaan makhluk asing atau alien? Apakah alien seperti Do Min Joon itu ada? Lalu bagaimana jika kau punya seorang Oppa atau bahkan seorang pacar yang memiliki kekuatan supranatural?
Lee Jonghyun adalah seorang Putra dari Astronot Lee, seorang Astronot yang terkenal setelah berhasil terbang ke berbagai planet. Namun Tanpa diketahui oleh Tuan Lee sendiri, ia terinfeksi virus saat ia berada di planet terakhir. Dan tanpa diketahui oleh semua orang termasuk anaknya sendiri yang kini menghadapi dampak virus itu sendirian, Lee Jonghyun harus berusaha beradaptasi dengan dirinya yang berbeda dengan manusia lain pada umumnya. Apa saja perbedaan yang ia miliki? Bisakah ia hidup normal? Dan menjalani kisah cinta romantis seperti adiknya yang memiliki kisah cinta romantis?


***
Don't forget to follow my twitter acc @annisRprianti_ , instagram acc @annisprianti and find me on facebook Annis Prianti or Fanspage Annis Nisnis Prianti :) And Also visit my blog on www.nisnizer.blogspot.com



Wanna See More?
please insert nadis0503 as your user name and insert the same text (nadis0503) for password. this account special for my readers :)
Silahkan masukkan nadis0503 untuk user name dan password. itu adalah login/atau account khusus untuk pembacaku ^^
Terima kasih.

Selasa, 28 April 2015

Let's Get Married Chapter 9 - Make Me Stronger | Hyukstal Fanfiction

Let’s Get Married




Main Cast :
Jung SooJung
Kang Minhyuk
Other Cast :
Choi MinHo
Other CNBLUE Member
Other f(x) member


Preview Chapter 8


Flashback , Sulli Part.
“Manager, apa yang sebenarnya terjadi? Ada apa dengan Soojung? Bagaimana Soojung bisa mendapat skandal seperti itu?” Sulli langsung bertanya tanpa henti.
“Apakah aku tak cukup? Kenapa mereka melakukannya pada Soojung??!” Sulli semakin terlihat memanas, ia mulai mengepal kedua tangannya diatas meja.
“Tenanglah… Hal ini tidak separah yang kau pikirkan, semua sudah direncanakan oleh Minho. Kami akan membuat Minho dan Soojung disukai, walau terkesan terpaksa. Akan banyak iklan yang masuk untuk mereka berdua atas rekomendasi Minho. Dan Minholah yang meminta hubungan mereka diungkap. Ini bukan skandal yang membahayakan.” Ungkap sang manager.
“Apa?! Lalu kenapa kau bilang akan menghentikan semua aktivitas Soojung? Tidakkah kau berlebihan? Dan tidakkah kau memikirkan perasaan Soojung?!” Sulli semakin emosi mendengar hal tidak masuk akal dari managernya.
“Untuk membuatnya lebih dekat dengan Minho. Tenanglah, sudah ku katakana semua sudah direncanakan bukan? Kau cukup lanjutkan kesibukkanmu sendiri.” Ucap sang manager.
“Ya! Apakah mereka pikir kehidupan aktris bisa mereka mainkan sesuai dengan keinginan mereka?!” Sulli langsung meninggalkan ruang managernya dan menghubungi Soojung saat itu.
Flashback Off

“Aku benci padamu, Oppa…” Lirih Soojung.
“Tidak… Aku tidak melakukannya, Soojung. Kau salah paham. Aku hanya berniat membantumu keluar dari masalah ini…” Minho semakin mendekat kearah Soojung, namun Minhyuk tetap berusaha melindungi Soojung dari Minho.
“BUGH!” Terdengar suara pukulan.

***




Make Me Stronger
“BUGH!” Terdengar suara pukulan. Ternyata Minho melayangkan tinjuannya pada wajah Minhyuk.
“Berhenti menjadi pahlawan untuknya! Kau pikir kau siapa? Kau hanya suami virtualnya!” Minho mendorong tubuh Minhyuk sehingga Minhyuk mundur untuk beberapa langkah kebelakang. Sementara Soojung menahan tubuh Minhyuk.
“Hyukkie, gwaencanha?” Soojung menahan tubuh Minhyuk dan menatap wajah Minhyuk yang terkena tinju Minho.
“Oppa, kau keterlaluan!” Soojung menatap Minho geram.
“Apakah kalian sedang syuting disini? Menjauhlah darinya Soojung. Aku harus membuatnya sadar dan tidak lagi berkeliaran disisimu!” Minho berjalan menghampiri Minhyuk dan Soojung dengan mengepal tangannya bersiap melemparkan tinjunya kembali kearah Minhyuk.
“Aku menyukainya, Oppa!” Teriak Soojung. minho seketika menghentikan langkahnya.
“Aku menyukai Minhyuk! Jadi jangan sakiti dia lagi jika kau tidak ingin menyakitiku. Aku tidak akan membencimu karena kau melakukan hal ini padaku. Dan aku akan menyelesaikan semua ini sendiri dengan caraku. Jadi aku mohon, hentikan semua ini jika kau masih ingin mengenalku… oppa, aku tahu kau tidak akan berbuat jahat padaku… Kau hanya salah paham terhadap perasaanmu, Oppa… Jebal… Hentikan semua ini demi aku…” Soojung menatap Minho lekat. Matanya menyiratkan kesenduan dan kekecewaannya terhadap Minho. Minho hanya terdiam dan pergi meninggalkan mereka berdua tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Hyukkie, Gwaencanha?” Soojung menyentuh pipi Minhyuk yang terkena tinju Minho.
“Gwaencanha… Ayo kita pergi…” Minhyuk mengenggam tangan Soojung dan mereka berdua pun meninggalkan SM Ent Build untuk menuju lokasi syuting WGM.
MinHo terdiam, ia menatap tajam Soojung walau Soojung tak menatapnya. “Semuanya berantakan! Sial!” Minho menendang sebuah tong sampah didekatnya lalu masuk kedalam SM Build. Sementara Minhyuk dan Soojung sudah mulai melaju menuju lokasi syuting.
“Gwaencanha, Hyukie?” SooJung menatap wajah Minhyuk dari samping. Keduanya sedang berada didalam mobil menuju lokasi syuting WGM mereka.
“Kita harus pergi ke rumah sakit sebelum ke tempat syuting. Kau tidak mungkin syuting dalam keadaan seperti ini... Apakah kita harus membatalkan syuting?” Soojung menatap Minhyuk yang masih fokus mengemudi.
“Andwae. Lebih baik mampir ke klinik. Kita harus syuting untuk menyangkal skandalmu. Bukankah kau sudah bicara langsung dengan produse? Kita tidak bisa mengecewakannya.” Minhyuk menepikan mobilnya disebuah klinik kecil.
“Kau yakin disini?” Soojung menatap sebuah klinik kecil yang cukup ramai.
“Kau tunggu di mobil, aku yang akan keluar dengan masker.” Minhyuk mengambil snapbacknya setelah memakai maskernya.
“Anio... Aku ikut. Jebal...” Soojung ikut mengambil masker dan memakainya.
Minhyuk hanya menghela napas sebelum akhirnya mengangguk setuju. “Apakah kau sangat khawatir?” Minhyuk membelai lembut rambut Soojung. Soojung hanya tersenyum pertanda iya.
Keduanya keluar dari mobil, Minhyuk menggenggam tangan SooJung dan keduanya berjalan masuk menuju klinik.
Setelah mendaftar dan mengantri, Minhyuk dan Soojung masuk. Dokter yang bekerja sempat terkejut, Minhyuk dan Soojung langsung meminta Dokter itu merahasiakan kedatangannya.
“Arrasseo... Lagipula ini hanya memar akibat pukulan bukan, tidak parah. Cukup kompres dan pakai krim ini untuk mengecilkan bengkaknya. Tidak ada obat dalam. Dalam setengah jam wajahmu akan kembali tampan.” Jelas sang Dokter yang bernama Park Hyun Woo dengan sedikit menggoda.
“Terima kasih Dokter.” Sahut Minhyuk.
“Tapi kalian kesini tidak dalam proses syuting WGM?” Tanya Dokter Dokter Park kemudian.
“Tidak, kami mampir sebelum syuting. Terima kasih banyak atas bantuannya Dokter.”Ungkap SooJung.
“Putriku sangat suka dengan kalian berdua, dia selalu mengikuti setiap episode. Tetapi kemarin ia mengeluh tentangmu yang memiliki hubungan dengan Minho. Apakah itu benar? Ah maksudku jika kau mau menjawabnya.” Ucap Dokter Park.
          “Tidak, itu tidak benar... Katakan pada putrimu, kabar itu akan segera diralat.” Ungkap Soojung.
          “Arrasseo... Bisakah kalian tanda tangan disini untuk putriku?” Pinta Dokter Park.
          “Tentu saja...” Jawab Minhyuk.
          Keduanya pun menandatangani sebuah buku yang disediakan oleh Dokter Park dan memberikan caption bahwa keduanya akan tetap melakukan syuting WGM.
          “Terima kasih banyak...” Ungkap Dokter Park.
          “Ne..” Minhyuk dan Soojung menjawab lalu pamit meninggalkan klinik dan menuju lokasi syuting WGM.
          Selama diperjalanan Soojung mengompres pipi Minhyuk, setelah itu mengoleskan krim yang diberikan Dokter. Sementara Minhyuk fokus menyetir.
          “Gwaencanha? Apakah masih sakit?” Soojung terlihat khawatir karena sejak tadi Minhyuk hanya terdiam.
          “Gwaencanha. Aku sedang fokus menyetir dan menahan rasa ngilu. Maaf membuatmu khawatir.” Sahut Minhyuk yang akhirnya menoleh ke Soojung walau hanya beberapa detik.
          “Bagaimana kau bisa tahu aku khawatir karena hal itu?” Soojung masih menatap wajah Minhyuk.
          “Aku yakin kau khawatir. Kita sampai. Apakah pipiku masih terlihat bengkak?” Minhyuk menghentikan mobil setelah parkir.
          “Tidak, kau sudah kembali tampan. Kajja.” Soojung merapihkan sesaat rambut Minhyuk lalu keluar dari Mobil. Minhyuk pun keluar dari mobil.
          Beberapa staff sempat terkejut dengan kedatangan keduanya dari satu mobil yang sama. Sementara sang Produser menyambut Soojung dan Minhyuk.
          “Kita akan syuting seperti biasa, tapi bagaimana kami memulai syuting jika kalian datang bersamaan?” Tanya sang Produser.
          “Oh? Ada kejadian yang membuatku datang tanpa manajerku. Apakah kau tak bisa merencanakan sesuatu diawal episode? Ne?” Pinta Soojung.
          “Tenanglah... Dan aku pihak kami sudah merilis artikel bahwa kami akan melanjutkan syuting kalian.Jadi mari kita mulai syuting. Kita akan mengubah tempat bertemu kalian di kedai es krim. Soojung yang akan menunggu disana, dan Minhyuk yang menyusul.” Aba-aba sang produser.
          “Ne... Aku mengerti. Terima kasih...” Soojung terlihat sangat lega.
          “Bersiaplah...” Minhyuk membelai rambut Soojung untuk kesekian kalinya.
          “Apakah kalian yang sebenarnya menjalin hubungan? Hahaha... Kau juga bersiaplah.” Sang Produser tersenyum lalu pergi setelah menepuk pundak Minhyuk.
          Setelah selesai make up dan berganti pakaian Soojung memulai syutingnya ketika sudah berada di kedai es krim, sementara Minhyuk memulai syuting saat perjalanan menuju kedai es krim.
         
***

          “Hmm... Aku rasa es krim coklat dengan topping caramel dan  kacang yang aku pesan...” Soojung  melihat buku menu.
          “Apakah dia belum datang juga?” Soojung menatap kamera, menanyakan kabar Minhyuk.
          “Oh... Kau sudah sampai...” Minhyuk langsung mengambil tempat duduk dihadapan Soojung.
          “Ne... Apakah kau sedang sibuk?” Soojung menatap Minhyuk dan memberi daftar menu.
          “Begitulah. Apakah kau sudah memesan?” Minhyuk mulai membuka buku menu.
          “Belum, tapi aku sudah menentukan pilihanku.” Jawab Soojung.
          “Es krim vanila dengan topping caramel. Aku pesan itu, kau?” Minhyuk menutup buku menu.
          “Kau meniru pesananku?” Soojung terlihat tersipu.
          “Oh? Apakah kau juga memesan itu?” Minhyuk kembali membuka buku menu.
          “Anio... Aku ingin memesan es krim coklat dengan topping karamel dan kacang. Pesanan kita hampir sama.” Soojung terkekeh.
          “Jinjja? Bagus kalau begitu. Aku rasa kita memiliki selera yang sama.” Sahut Minhyuk yang ikut tersenyum tersipu. Minhyuk memanggil pelayan untuk memesan dan keduanya melanjutkan mengobrol.
Saat keduanya menunggu pesanan es krim kereka, semua mata di kedai es krim itu langsung tertuju pada Minhyuk dan Soojung. keduanya membalas dengan sopan sapaan para fans, dan Minhyuk sangat berusaha melindungi Soojung.
“Eonni, apakah kalian sedang syuting WGM lagi? Aku sangat merindukan WGM kalian!” Ucap salah satu pelajar senior high school itu dengan beberapa teman yang mengiyakan.
Tentu saja, terima kasih karena sudah menunggu kami.” Soojung menjawab ramah.
Syukurlah… Aku takut syuting kalian dihentikan dan aku tidak punya pasangan favorit lagi.” Tanya seorang mahasiswi kali ini.
“Terima kasih atas dukungan kalian. Selamat menikmati es krim kalian.” Sahut Minhyuk sambil menggenggam tangan Soojung dan menariknya bersamanya menuju tempat mereka.
Banyak yang memotret kebersamaan mereka. Minhyuk berusaha menanggapi dengan bijak situasi saat ini sementara Soojung terlihat berbeda. Wajahnya terlihat canggung karena rasa khawatirnya saat teringat kembali skandalnya.
          “Mohon maaf, silahkan menghargai waktu pribadi pelanggan kami.” Ucap salah seorang pelayan kedai es krim itu saat mengantarkan pesanan es krim Minhyuk dan Soojung. Para fans mengerti dan mulai menjauh dari tempat keduanya.
          “Terima kasih…” Ucap Minhyuk kepada sang pelayan.
          “Tidak, ini sudah kewajiban kami mengutamakan kenyamanan pelanggan. Selamat menikmati es krim kalian.” Ucap sang pelayan sebelum meninggalkan keduanya.
          “Gwaencanha?” Minhyuk menatap Soojung yang masih terdiam.
          “Oh? Ne…” Sahut Soojung yang mulai menyantap es krimnya.
          “Bolehkah aku bertanya sesuatu?” Wajah Minhyuk terlihat serius.
          “Apakah tentang skandalku juga?” Tebak Soojung.
          “Hmm... Apakah kau baik-baik saja dengan berita itu? Aku harap kau tidak tertekan karena berita itu.” Tanya Minhyuk sambil menyantap es krimnya.
          “Aku pikir kau akan bertanya tentang kebenaran berita itu. Kau tidak ingin menanyakannya?” Tanya Soojung balik.
          “Tidak, aku tidak ingin membuatmu tertekan. Jika memang berita itu benar, aku yakin akan banyak hal yang terjadi dan membuktikan kebenaran berita itu. Tapi jika berita itu tidak benar, maka aku bersyukur. Aku lebih memikirkan keadaanmu. Terutama karirmu setelah berita ini. aku cukup baca beberapa artikel tentang skandal seperti ini. aku tidak ingin kau seperti teman satu grupmu yang harus vakum karena hal ini.” Minhyuk menatap Soojung dengan waut wajah khawatir.
          “Itu tidak benar... Aku akan membuktikannya... Dan terima kasih karena khawatir padaku. Aku sempat merasa tertekan, tapi saat menjalani syuting seperti ini aku rasa kekuatanku kembali. Gomawo, Hyukie...” Soojung terlihat berkaca-kaca.
          Bagaimana perasaanmu sekarang? Aku selalu ingin menanyakan hal itu padamu.” Ungkap Minhyuk.
          “Gwaencanha... Aku sudah merasa lebih baik, jinjja...Kenapa sangat khawatir padaku?” Soojung tersenyum menatap Minhyuk.
          “Karena kau isteriku...” Minhyuk menahan tawanya, matanya menyipit saat ia tertawa. Benar-benar menggemaskan bagi Soojung.
          “Apakah kau menghiburku dengan wajah seperti itu?” Soojung tertawa sambil menutup mulutnya.
          “Aku lega kau baik-baik saja, jinjja. Tapi, adakah tempat yang ingin kau kunjungi?” Minhyuk memfokuskan tatapannya pada wajah Soojung.
          “Pantai... Apakah kau mau mengajakku kesana?”Soojung balik menatap Minhyuk.
          “Jika kau bisa meluangkan waktumu. Eotte?” Minhyuk tersenyum menatap Soojung.
          “Tentu saja. Sekarang?” Wajah Soojung terlihat sumringah.
          “Kajja...” Minhyuk mengulurkan tangannya.
          Soojung menyambut ukuran tangan Minhyuk dan keduanya pun pergi menuju pantai. Selama perjalanan  keduanya tak henti berbincang tentang apa saja yang mereka ingin lakukan dipantai.
          “Tapi, pergi ke pantai tanpa persiapan apa yang akan kita lakukan disana?” Soojung melirik Minhyuk yang sedang fokus mengemudi.
          “Bermain air, bermain pasair dan bermain angin.” Jawab Minhyuk terkekeh.
          “Bermain angin? Aku baru pertama kali mendengarnya... Kau bercanda?” Soojung melirik Minhyuk, berusaha mencari tahu raut wajah Minhyuk.
          “Akan ku ajari nanti. Yang pasti, kita harus naik perahu.” Sahut Minhyuk.
          “Ah benar. Aku semakin tidak sabar...” Soojung terlihat lebih riang dari sebelumnya, sangat berbeda dengan raut wajahnya beberapa jam lalu.
          Keduanya sampai di pantai dan disambut suara deburan ombak dan semilir angin kencang khas pantai. Soojung langsung berlari menuju tepi dan bermain kejar-kejaran dengan ombak. Minhyuk memandang isteri virtualnya sambil tersenyum dan berjalan perlahan menghampirinya.
          “Kau harus menggulung celana jeansmu.” Minhyuk menggulung celana jeans Soojung hingga 10 senti diatas mata kakinya.
          “Aku bisa melakukannya sendiri...” Soojung menunduk menatap Minhyuk.
          “Sudah terlambat. Lihat sudah selesai.” Minhyuk berdiri tepat dihadapan Soojung.
          “Gomawo... Aku rasa aku sedang bermain bersama angin. Lihat...” Soojung memejamkan matanya, dan rambutnya berkibas karena tiupan angin yang sangat kencang.
          “Itulah yang aku maksud dengan bermain bersama angin. Kau menyukainya?” Minhyuk terkekeh.
          “Tidak, ini membuat rambutku kusut...” Soojung masih memejamkan matanya.
          “Kemarilah...” Minhyuk membimbing Soojung menjauh dari tepi pantai. Ia melepaskan gelang karetnya, menyisir rambut Soojung dengan jemarinya lalu mengikat rambut isterinya itu.
          “Rambutmu tidak akan kusut jika seperti ini bukan?” Minhyuk merapihkan poni Soojung.
          “Gomawo... Sekarang... Ayo main ombak...” Soojung menarik Minhyuk untuk ikut bersamanya bermain bersama ombak.
          Keduanya menghampiri ombak dan berusaha menghindar saat ombak sampai ke tepi. Minhyuk beberapa kali menahan tubuh Soojung yang hampir terjatuh saat menghindari ombak. Terakhir kali, Minhyuk tak melepaskan pelukannya.
          “Jangan pergi... Aku tidak bisa membiarkanmu pergi begitu saja...” Minhyuk terlihat serius saat mengucapkannya.
          “Bahkan jika orang tuamu tak merestui, aku akan tetap memelukmu seperti ini.” Sambung Minhyuk yang mulai terlihat menahan tawa.
          “Anio Oppa, aku tidak akan pernah pergi, jadi jangan lepaskan aku...” Soojung tertawa saat membalas ucapan Minhyuk.
          “Cut! Kau tertawa...” Minhyuk melepaskan pelukkannya pada Soojung.
          “Kau curang, aku belum siap membalas dialogmu...” Soojung terkekeh.
          Ternyata keduanya sedang memainkan sebuah peran sepasang kekasih yang akan berpisah.
          “Kau masih harus belajar membaca dialog agar tidak tertawa.” Sahut Minhyuk.
          “Suaramu yang bergetar yang membuatku tertawa...” Elak Soojung.
          “Benarkah? Aku rasa hatimu yang bergetar...” Sahut Minhyuk sambil terkekeh, wajahnya terlihat tersipu.
          “Baiklah, aku kalah... Sulit untuk membalas godaanmu...” Soojung tersenyum menatap Minhyuk. Minhyuk pun menatap Soojung dengan senyum yang sama. Keduanya kembali berjalan bergandeng tangan menyusuri tepi pantai sambil menunggu matahari tenggalam.
          “Kau tau, dulu aku sangat ingin kencan di pantai, karena aku seorang idol, aku merasa tak mungkin untuk mewujudkannya...” Ungkap Soojung saat keduanya sedang berjalan ditepi pantai.
          “Jadi aku berhasil mengabulkan keinginanmu?” Minhyuk menghentikan langkah kakinya, Soojung pun ikut berhenti.
          “Ya, kau mewujudkannya. Aku rasa, akan semakin banyak rasa terima kasih yang harus aku ungkapkan padamu...” Sahut Soojung.
          “Kalau begitu, apakah aku boleh minta sesuatu untuk kau wujudkan?” Minhyuk tersenyum menatap Soojung.
          “Apa itu? Kau tidak minta sesuatu yang sulit, kan?” Soojung mengerutkan dahinya.
          “Hanya satu, jangan pernah menyembunyikan apapun padaku.”Minhyuk menarik Soojung masuk kedalam pelukannya.
          “Kenapa tiba-tiba mengatakan hal seperti itu? Apa kau masih khawatir tentang rumorku? Aku benar-benar tidak berpa... hmm...” Minhyuk melepaskan pelukannya dan menarik bibir Soojung dengan beberapa jarinya untuk menahan ucapannya.
          “Bukan itu, aku hanya ingin menjadi seseorang tempat kau berbagi. Bukankah aku suamimu?” Minhyuk melepaskan bibir Soojung dari jeratan jermarinya.
          “Agar kau tidak merasa sendirian, itu saja. Ingatlah aku selalu ada untukmu.” Minhyuk kembali menggenggam tangan Soojung dan mengajaknya berjalan kembali.
          “Arrasseo, aku berjanji... Tapi kau juga harus berjanji, kau akan selalu percaya padaku.”Sahut Soojung.
          “Tentu saja...” Minhyuk menatap Soojung sekilas dan tersenyum. Keduanya kembali menikmati kencan mereka di pantai.
          Setelah berhasil menikmati indahnya pemandangan saat matahari tenggelam dan menikmati indahnya kencan di pantai, keduanya pulang ke rumah mereka berdua. Keduanya bergantian mandi dan memasak. Dan menyantap makan malam bersama. Sebelum akhirnya keduanya interview secara terpisah.
Minhyuk
Question : Banyak penggemar yang mendukung kau dan Soojung, bagaimana pendapatmu?
Answer : ”Tentu saja aku sangat bahagia. Semoga semuanya bisa terus mendukungku dan Soojung. Aku merasa sangat lega, karena Soojung pasti merasa bahagia.”
Question :Menanggapi rumor kencan yang beredar, bagaimana menurutmu? Apakah kau yakin itu hanya rumor?
Answer : “Semua bisa terjadi, tetapi aku percaya padanya. Cepat atau lambat kebenaran akan terungkap. Aku hanya menunggu dan akan terus bersikap seperti biasa sebelum ada bukti rumor itu benar.”
Question : Kau terlihat sangat khawatir dengan keadaan isterimu, apakah ia bercerita tentang keadaannya sebelumnya?
Answer : “Ya, karena itu aku sangat khawatir tentang keadaannya. Tapi ia terlihat lebih baik. Dan aku ingin Soojung terus terbuka padaku bahkan diluar acara ini.”
Question : Apakah kau mulai menyukainya?
Answer : “Aku rasa begitu, apakah salah?” Minhyuk terkekeh.

SooJung
Question : Apakah kau merasa nyaman bersamanya? Kau bahkan tak terlihat sedang dalam masalah skandal saat bersamanya.
Answer : “Ya, aku merasa bisa melupakan segalanya saat bersamanya. Karena ia selalu memiliki sesuatu yang bisa membuatku menyukainya.”
Question : Apakah kau mulai menyukainya?
Answer : “Sebelumnya aku masih merasa samar, tapi sekarang aku rasa aku benar-benar menyukainya. Karena itu aku berharap rumorku segera berakhir. Aku tidak ingin kami bercerai secepat ini.”
Question : Apakah kau tidak takut akan ada skandal baru antara kau dan Minhyuk?
Answer :”Jika sesuatu yang diberitakan adalah kebenaran, kenapa hal itu menjadi skandal? Aku rasa antara aku dan Minhyuk tidak akan seperti rumorku saat ini. karena kebenaran bukanlah sebuah skandal.”
          Setelah interview secara terpisah, keduanya pun menyelesaikan syuting di rumah mereka berdua. Semua kru pamit pulang, tetapi Sang Produser menghampiri keduanya sebelum pulang.
          “Apakah kalian yang sebenarnya berkencan? Syuting tadi, terasa sangat nyata... Dan kalian sama-sama mengakui saling menyukai.” Sang Produser menatap Soojung dan Minhyuk bergantian.
          “Belum sejauh itu, kami hanya mencoba merasa nyaman satu sama lain.” Jawab Minhyuk.
          “Baiklah, kalian istirahat. Besok pagi kita akan kembali mulai syuting self camera pada pukul 07 pagi.” Ungkap sang Produser yang kemudian pamit.
          “Ne... Gamsahamnida...” Sahut Minhyuk dan Soojung.
          “Kau mengakui menyukaiku?” Soojung menatap Minhyuk.
          “Hmm... Wae? Kau juga melakukannya? Kenapa? Kau tidak takut ada rumor baru muncul?” Minhyuk balas menatap Soojung.
          “Aku tidak takut, karena aku benar-benar menyukaimu...” Sahut Soojung santai.
          “Jadi, apakah kita bisa meresmikan hubungan ini sekarang?” Minhyuk semakin berjalan mendekati Soojung.
          “Aku rasa sekarang bukan saat yang tepat untuk hal itu. Sebenarnya aku takut jika kau mendapatkan masalah yang sama denganku dan Minho saat ini. Aku berjanji, setelah masalah ini selesai aku tidak akan menutupi lagi perasaanku. Tapi sampai saat itu...”
          “Aku akan menunggumu...” Minhyuk memotong ucapan Soojung.
          “Gomawo...” Soojung memeluk Minhyuk.
          “Semua pasti akan cepat selesai...” Minhyuk membalas pelukan Soojung dan mencium puncak kepalanya.
          Keduanya pun tidur di ranjang yang sama seperti biasa, tetapi Minhyuk terlihat tak bisa tidur dan menatap wajah Soojung yang sedang tertidur disebelahnya. Ponsel Minhyuk berdering, membuatnya tersadar dari lamunannya.
          “Oh? Yeoboseyo... Wae? Jinjjayo?!” Minhyuk terlihat terkejut mendengar suara dari telepon.

Siapa yang menelepon Minhyuk?
Apa yang membuatnya terkejut?
Apa lagi yang terjadi sleanjutnya?
Bagaimana kelanjutan kisah mereka? ^^

WARNING : Untuk selanjutnya, FF ini akan di post (for next chapter will be post on) di sini -> http://www.dreamersradio.com/fan-fiction/997/lets-get-married--hyukstal-wgm-series



Twitter : @annisRprianti_
IG & Line : annisprianti